1. Tujuan
a.
Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi
dan memahami macam-macam konstruksi kuda-kuda, bagian kuda-kuda dan dapat
merencanakan pekerjaan kuda-kuda untuk menunjang pelaksanaan bangunan gedung di
lapangan dengan hasil yang baik dan konstruksi yang benar.
b. Tujuan
khusus
1) Mahasiswa dapat
menghitung kebutuhan bahan untuk pembuatan kuda-kuda kayu.
2) mahasiswa
dapat melukis gambar kerja dari kuda-kuda kayu dan bermacam-macam sambungan
kuda-kuda kayu yang digunakan
3) mahasiswa
dapat membuat hubungan dan sambungan pada kuda-kuda.
4) Mahasiswa
dapat Membuat konstruksi kuda-kuda kayu sesuai dengan gambar perencanaan.
5) Mahasiwa dapat
memasang balok blandar,balok sokong,balok gording,balok nook,kasau/usuk,dan
reng pada konsruksi rangka atap.
6) Mahasiswa
dapat menggunakan peralatan kayu sesuai dengan jenis dan fungsinya.
2. Pertanyaan Awal
a. Bentang
kuda-kuda diukur dari mana sampai mana?
b. Apa maksud
sambungan antara tiang penggantung dengan balok tarik diberi toleransi 2 cm?
c. Bagaimana cara
menentukan secara teliti panjang kaki kuda-kuda itu?
d. Ada berapa
macam bentuk dada takikan sambungan antara kaki kuda-kuda dengan batang tarik?
Sebutkan!
e. Pada setiap
sambungan kuda-kuda sebaiknya diperkuat dengan menggunakan apa?
f. Untuk
kuda-kuda kayu dengan bentang yang cukup besar jumlah tiang penggantungnya
seringkali lebih dari satu buah. Sambungan tiang penggantung dengan balok tarik
yang manakah yang harus diberi toleransi jarak 2 cm?
g. Begel kalung
yang dipasang pada sambungan batang tarik dengan batang penggantung, perlukah
begel kalung tersebut dibaut pada batang tariknya?
h. Apa akibatnya
bila pertemuan antara kaki kuda-kuda dengan batang tarik disambung dengan
konstruksi sambungan tarik?
i. Berapa sudut
kemiringan minimal kuda-kuda yang disarankan apabila menggunakan penutup atap
dari bahan genting , mengapa demikian?
j. Komponen-komponen
pada kuda-kuda kayu akan makin banyak/lengkap apabila bentang kuda-kuda kayu
makin lebar. Apa yang menyebabkan demikian?
3. Informasi umum
a.
Pengertian kuda-kuda
Kuda-kuda
adalah susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk
juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.Kuda-kuda
kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12m.
b. Bagian-bagian
kuda-kuda
Bagian-bagian
dari kuda-kuda adalah balok tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda),Kaki kuda-kuda (balok
diagonal dalam),tiang gantung (balok vertical di tengak),Balok sokong (balok
diagonal di tengah),Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda),balok
blandar (balok di atas tembok),kasau/Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat),Reng
(balok meyilang di atas kasau/usuk)
c. Bahan dalam pembuatan kuda-kuda
Kayu Merbau
Bahan yang akan dipakai adalah kayu merbau yang punya
tingkat keawetan I ,tingkat kekuatan
I ,tingkat pemakaian I dan berat jenisnya 0,9-1,0.warnanya
kelabu sawo,jika telah lama dipakai akan berubah menjadi hitam-sawo,kayu agak
keras, kejelekannya bila berhubungan dengan besi akan mudah berkarat karena
banyak mengandung kadar asam,tahan terhadap rayap dan kembang susutnya kecil.baik
digunakan untuk konstruksi-konstruksi yang terlindung serta perabotan rumah
tangga dan baik untuk di pelitur.
d.
Hal yang harus diperhatikan
Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok
selaku tumpuannya dan usahakan tembok tidak menerima gaya horizontal maupun
momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Jarak kuda-kuda satu dengan yang lain
biasanya direncanakan antara 3 sampai 4 meter dari sumbu ke sumbu. Untuk
mendapatkan kuda-kuda yang kuat, diperlukan sambungan dengan alat sambung dan
perkuatan yang tepat. Jenis alat sambung yang sering digunakan antara lain,
adalah: baut, paku, dan pasak. Untuk menahan beban gempa, setiap titik buhul
perlu diperkuat dengan plat beugel, yang berukuran tebal plat minimal 4 mm dan
lebarnya 40 mm. Alat sambung yang digunakan berupa mur dan baut.
Pada
pembuatan kuda-kuda, hubungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik, menggunakan
sambungan lubang dan pen yang dilengkapi dengan gigi. Ukuran pen dan lubang
ditentukan 1/3 tebal kayu, sedangkan dalamnya gigi adalah 1/6 - 1/8 lebar kayu.
Sisi atas dari tiang penggantung dimiringkan juga ke kiri dan ke kanan sesuai
dengan kemiringan atapnya.
e. Dasar
ukuran konstruksi kuda-kuda
Pada
dasarnya ukuran untuk konstruksi kuda-kuda bergantung pada Lebar Bentang ( l ),
yaitu jarak dari sumbu tembok ke sumbu tembok yang lain, Besarnya beban dan
tegangan yang akan dipikul dan Jenis (kelas kuat) kayu yang digunakan.
4. Keselamatan kerja
a. hal-hal
yang harus di perhatikan dalam bekerja :
1)
Hati-hati
dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh.
2)
petunjuk
pengerjaan sesuai prosedur yang digariskan
3)
Tempatkan
alat-alat dan bahan pada tempat yang semestinya dan aman.
4)
Gunakan
alat sesuai dengan fungsinya.
5)
Pastikan
semua peralatan dalam kondisi siap pakai
6)
Gunakan
pengaman saat menggunakan peralatan mesin
7)
Pada
waktu mengukur kayu, lakukan dengan cermat dan teliti
8)
Gunakan
bahan-bahan kayu yang tidak cacat atau tidak melengkung dan baling.
9)
Pada
saat melubang atau membuat takikan gunakanlah pahat lubang dan palu kayu
sebagai pemukulnya.
10) Setiap mengangkat balok kayu jangan
ragu-ragu agar tidak meleset.
11) Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
12) Awali dan akhiri setiap pekerjaan
dengan berdo’a agar mendapat perlindungan dari Yang Maha Kuasa.
b. Alat
keselamatan
Alat keselamatan kerja yang digunakan
adalah Pakaian kerja,Kacamata kerja,Penutup kepala ( helm kerja ),Sarung tangan,Sepatu
boot (sepatu karet bergerigi ) ,dan Masker.
5. Alat
dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan kusen
a. Peralatan
yang diperlukan
peralatan
yang digunakan untuk membuat kuda-kuda adalah :
1)
Siku
biasa,
2)
Siku
rangka,
3)
Siku
yang dapat distel,
4)
Pensil,
5)
Perusut,
6)
gergaji
potong,
7)
Gergaji
belah,
8)
Pahat
tusuk,
9)
Palu
kayu,
10)
Martil,
11)
Sipatan
lurus,
12)
Unting-unting,
13)
Mesin
ketam perata,
14)
Mesin
ketam penebal,
15)
dan
Mesin gergaji potong.
b. Cutting
dan costing list
Nama
= kuda-kuda bentangan 250 cm
No
|
Nama
komponen
|
Ukuran (M)
|
Jumlah
|
Jumlah
Volume
(M³)
|
Ket.
Bahan
|
Harga
satuan (M³)
|
Jumlah
harga
|
|||||
T
|
L
|
P
|
M¹
|
M²
|
M³
|
Pc
|
||||||
1
|
Balok tarik
|
0.08
|
0.06
|
2.80
|
-
|
-
|
0.01344
|
1
|
0.01344
|
Merbau
|
Rp.12.000.000,00
|
|
2
|
Kaki
kuda-kuda
|
0.08
|
0.06
|
2.70
|
-
|
-
|
0.01296
|
1
|
0.01296
|
Merbau
|
|
|
3
|
Tiang
gantung
|
0.08
|
0.06
|
1.40
|
-
|
-
|
0.00672
|
1
|
0.00672
|
Merbau
|
|
|
4
|
Balok
sokong
|
0.08
|
0.06
|
1.30
|
-
|
-
|
0.00624
|
1
|
0.00624
|
Merbau
|
|
|
5
|
Balok
blandar
|
0.08
|
0.06
|
4.00*
|
-
|
-
|
0.0192
|
1
|
0.0192
|
Merbau
|
|
|
6
|
Gording
|
0.08
|
0.06
|
4.00*
|
-
|
-
|
0.0192
|
1
|
0.0192
|
Merbau
|
|
|
7
|
Balok nook
|
0.08
|
0.06
|
4.00*
|
-
|
-
|
0.0192
|
1
|
0.0192
|
Mebau
|
|
|
8
|
Kasau
/ usuk
|
0.04
|
0.06
|
3.95
|
-
|
-
|
0.00948
|
1
|
0.00948
|
Merbau
|
|
|
9
|
Klos
|
0.08
|
0.06
|
0.25
|
-
|
-
|
0.0012
|
1
|
0.0012
|
Merbau
|
|
|
10
|
Papan
lisplank
|
0.03
|
0.25
|
4.00*
|
-
|
-
|
0.03
|
1
|
0.03
|
Merbau
|
|
|
11
|
Plat Begel
|
0.002
|
0.04
|
0.50*)
|
-
|
-
|
0.00004
|
5
|
0.0002
|
Besi
|
|
|
12
|
Lem kayu
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0.001
|
0.5*)
|
0.0005
|
Lem
|
|
|
13
|
Baut
|
-
|
-
|
0.12
|
-
|
-
|
0.001
|
1*)
|
0.00012
|
Besi
|
|
|
14
|
Paku
|
-
|
-
|
0.125
|
-
|
-
|
0.001
|
2*)
|
0.00025
|
Besi
|
|
|
JUMLAH
|
-
|
-
|
0.14068
|
18*)
|
0.13871
|
|
|
* = menyesuaikan dengan ukuran panjang bangunan
*) = menyesuaikan dengan kebutuhan
Cimahi,28 desember 2010
Perencana Teknis
Zulfahmi
KB 102038
6.
Langkah
kerja
a. membuat
sambungan kaki kuda-kuda dengan balok sokong ( detail B )
1) buatlah daftar
kebutuhan bahan yang lengkap.
2) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak)
3) Menyiapkan bahan yang diperlukan.
4) Mengetam keempat sisi kayu (muka I,
II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu
dengan lainnya.
5) Memotong kayu sesuai gambar kerja.
6) Melukis bentuk sambungan kaki
kuda-kuda dengan balok sokong sesuai gambar kerja.
7) Memberi tanda dengan jelas (misalnya
dengan cara diarsir) bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan.
8) Membuat pen (purus) sesuai dengan
gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk
sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan).
9) Membuat lubangnya dengan menggunakan
pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman setengah tinggi kayu.
10) Membuat takikan pada kaki kuda-kuda
menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan dirapikan memakai pahat tusuk
dan pahat lubang.
11) Mencoba memasang konstruksi sambungan
kaki kuda-kuda dengan balok sokong, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian
mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata
(tidak baling) dan rapat.
12) Membenahi kekurangan-kekurangan yang
ada hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat.
13) Memasang kembali sambungan antara kaki
kuda-kuda dengan balok sokong tersebut.
14) Meratakan sambungan menggunakan ketam
halus.
15) Pasangkan begel dan bautlah untuk
memperkuat sambungan antara balok kaki kuda-kuda dengan balok sokong.
16) Setelah selesai rapikan tempat kerja dan alat kerja.
b.
Memasang gording
1) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak)
2)
Menyiapkan
bahan yang diperlukan.
3)
Mengetam
keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku
antara muka yang satu dengan lainnya.
4)
Buatlah klos ( tupai – tupai ) 6/8 panjang 25 cm.
5) Pasang dan
pakukan tupai-tupai di atas kaki kuda-kuda tepatnya dipertengahan dari panjang
balok tekan.
6) Tumpangkan
gording di atas tupai-tupai yang telah dipaku di atas kaki kuda-kuda tadi.
7)
Setelah selesai rapikan tempat
kerja dan alat kerja.
7. Pertanyaan Akhir
a. Sebutkan
bagian-bagian dari konsruksi kuda !
b. Apa fungsi
dari tupai-tupai pada konstruksi kuda-kuda ?
c. Sambungan
macam apa yang dipakai untuk balok tarik pada konsruksi kuda-kuda ?
d. Menurut anda,
tumpuan kuda-kuda paling baik adalah pada : a).Kolom, b). Dinding, c). Ringbalk.
Jelaskan ?
e. Bagaimanakah
cara menentukan posisi/letak kuda-kuda pada suatu rangka atap?
f. Berapakah
jarak kuda-kuda kayu yang disarankan ? Jelaskan ?
g. Apa fungsi
utama dari perkuatan begel plat dan baut yang ada pada sambungan kuda-kuda kayu
?
h. Dimanakah
posisi perletakan gording yang paling tepat pada kuda-kuda, mengapa demikian?
8.Lembar
kunci Jawaban
Kunci
jawaban pertanyaan awal
a. As tiang
sampai as tiang yang lain.
b. Agar gaya yang
bekerja pada tiang penggantung tidak menekan batang tarik kuda-kuda.
c. Dengan cara
dimaal jarak antara batang dengan tiang penggantung yang telah dipasang saling
tegak lurus sebelumnya.
d. Tiga macam,
yaitu: 1) tegak lurus dengan batang tarik, 2) tegak lurus dengan kaki
kuda-kuda, dan 3) membagi sudut luar antara kaki kuda-kuda dengan batang tarik
mengadi 2 bagian yang sama besar.
e. Nagel.
f. Tiang
penggantung bagian tengah.
g. Tidak perlu.
h. Mudah lepas.
i. Sudut
kemiringan kuda-kuda identik dengan sudut kemiringan atap. Untuk atap dengan
penutup atap genting, maka sudut kemiringan minimal kuda-kuda yang dianjurkan
adalah 30 derajat. Dengan kemiringan tersebut dimaksudkan supaya tidak terjadi
tampias air hujan yang masuk dari antara sela-sela susunan atap genting yang
dapat masuk ke dalam ruangan.
j. Pada
prinsipnya susunan struktur kuda-kuda kayu harus benar-benar kuat, stabil dan
relatuif kaku. Hal ini dapat tercipta dari 2 hal, yaitu a). bentuk susunan
strukturnya (frame work), dan b). dimensi bahan yang membentuk struktur
tersebut. Dengan demikian makin besar bentang suatu kuda-kuda dengan dimensi bahan
yang relatif sama, akan membutuhkan susunan struktur (frame work) yang lebih
lengkap.
Kunci jawaban pertanyaan akhir
a. Balok tarik,
kaki kuda-kuda, ander dan skoor.
b. Untuk
mengganjal kedudukan gording agar terpenuhi ketinggain dan gording tidak
terguling.
c. Sambungan kait
miring ( bibir miring berkait )
d. Tumpuan
Kuda-kuda yang paling tepat adalah diatas posisi kolom, karena gaya/beban rangka
atap yang disangga kuda-kudaakan langsung disalurkan melalui kolom ke pondasi,
dengan demikian struktur akan lebih kuat dan stabil. Apabila kuda-kuda terletak
diatas ringbalk, maka perlu dilakukan perkuatan tambahan pada ringbalk tersebut
guna menahan beban dari kuda-kuda untuk disalurkan ke kolom.
e. Dengan cara dipelajari
lebih dulu denah atau struktur yang ada dibawahnya. Posisi-posisi kolom
pertemuan dinding sangat efektif untuk posisi tumpuan kuda-kuda, karena akan
menghemat dimensi ring balok.
f. Jarak
kuda-kuda kayu yang efektif dan dianjurkan berkisar antara 3,00 sd. 4,00 m. Hal
ini terkait dengan keterbatasan bentang gording kayu yang tergantung dari
dimensinya. Misalnya untuk gording kayu dengan dimensi 8/10 sd. 8/12 mempunyai
bentang efektif 3,00 sd. 3,50 m, sedangkan gording dengan dimensi 8/15 mempunyai
bentang efektif sampai dengan 4,00 m.
g. Fungsi
perkuatan begel plat dan baut pada sambungan kuda-kuda adalah untuk menambah
kekuatan dan kestabilan sambungan pada bagian tersebut. Jenis begel yang
digunakan untuk perkuatan sambungan kayu kuda-kuda ada 3 macam, yaitu: a).
begel kalung (leter O) untuk perkuatan sambungan kaki kudakuda dengan blandar,
b). begel U untuk perkuatan sambungan ander dengan blandar, dan c). begel plat
strip untuk perkuatan sambungan kayu sebidang, misalnya antara kaki kuda-kuda dengan
ander.
h. Posisi gording
pada kuda-kuda yang paling tepat adalah pada posisi titik buhul antara kaki
kuda-kuda dengan kayu penopangnya. Dengan demikian kemungkinan lendutan kayu kaki
kuda-kuda akibat adanya beban gording akan diantisipasi oleh balok penopangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar