Rabu, 28 November 2012

bahasa indonesia : Dari Ejaan van Ophuijsen Hingga EYD


1.Ejaan van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin yang disebut Ejaan van Ophuijsen ditetapkan. Ejaan tersebut dirancang oleh van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan ini adalah sebagai berikut.
a.Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
b.Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
c.Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamai’.
2.Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 ejaan Soewandi diresmikan menggantikan ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut.
a.Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur.
b.Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
c.Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti anak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
d.Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan di- pada ditulis, dikarang.

Selasa, 27 November 2012

struktur baja : batang tekan

 Pengertian Batang Tekan
•Batang tekan merupakan batang dari suatau rangka batang atau elemen kolom pada bangunan gedung yang menerima tekan searah panjang batang
•Beban yang cenderung membuat batang bertambah pendek akan menghasilkan tegangan tekan pada batang tersebut
•Pada rangka batang, umumnya batang tepi atas adalah batang tekan
•Struktur tekan terdapat pada bangunan-bangunan :
oJembatan rangka
oRangka kuda-kuda atap
oRangka menara / tower
oKolom pada portal bangunan gedung
oSayap tertekan pada balok I (portal, jembatan)

RAB : PROSES PEMBUATAN RAB (ESTIMASI BIAYA)

A. UMUM
Pembiayaan pembangunan bangunan gedung Negara digolongkan kepada pembiayaan  pembangunan untuk pekerjaan standar ( yang ada standar harga satuan tertingginya) dan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non standar
( yang belum tersedia standar harga satuan tertingginya). Pembiayaan bangunan gedung Negara dituangkan dalam Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponen-komponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi, kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.

B. STANDAR HARGA  SATUAN TERTINGGI
Standar Harga Satuan Tertinggi merupakan biaya  per-m2 konstruksi fisik maksimum untuk pembangunan bangunan gedung Negara, khususnya untuk pekerjaan standar bangunan gedung Negara. Yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur dan finishing, serta utilitas bangunan gedung Negara .

Standar Harga Satuan Tertinggi pembangnuan gedung Negara ditetapkan secara berkala untuk setiap Kabupaten / Kota oleh Bupati / Walikota setempat.

Standar Harga Satuan Tertinggi ditetapkan untuk biaya pelaksanaan konstruksi fisik per-m2  pembangunan bangunan gedung Negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya yang terdiri atas :

Senin, 26 November 2012

bahasa indonesia : ciri tulisan narasi

Menurut Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu:
Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
Dirangkai dalam urutan waktu.
Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
Ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
Memiliki nilai estetika.
Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

bahasa indonesia : BATASAN, CIRI DAN JENIS KARANGAN ILMIAH

BATASAN, CIRI DAN JENIS KARANGAN ILMIAH
A.PENGERTIAN KARANGAN ILMIAH
“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan karangan ilmiah, antara lain: memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.
Jenis karangan ilmiah, diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi keempat-empatnya bertolak dari laporan, kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya hanya terletak pada kekompleksannya.
B.CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
1.Kejelasan.
Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2.Kelogisan.
Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.Kelugasan.
Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.Keobjektifan

bahasa indonesia : Batasan Kosa Kata dan Diksi

1.Pilihan Kata
Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Saat kita berbicara, kadang kita tidak sadar dengan kata – kata yang kita gunakan. Maka dari itu, tidak jarang orang yang kita ajak berbicara salah menangkap maksud pembicaraan kita.
Dari buku Gorys Keraf (DIKSI DAN GAYA BAHASA (2002), hal. 24) dituliskan beberapa point – point penting tentang diksi, yaitu :
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.

bahasa indonesia : bahasa surat

A. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT
Penggunaan kata-kata dialek yang belum diakaji kebenrannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata-kata gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu termasuk tidak baik. Padanan kata-kata itu yang dianggap baik adalah bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.
Sebagian kata yang baku dapat dilihat dalam daftar berikut:
Kata Baku
Februari, formal, pertanggungjawaban, November, persen, pikir.
Kata Tidak Baku
Pebruari, formil, pertanggungan jawab, Nopember, prosen, fikir.
B.KATA YANG LAZIM
Pilihlah kata yang lazim memakai istilah dalam bahasa Indonesia.
Misalnya:

metode penelitian 3 : LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

  1. PENGERTIAN TEORI
Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun  secara sistematis. Ada tiga fungsi teori, yaitu: untuk (1) menjelaskan (explanation), (2) meramalkan (prediction), dan (3) pengendalian (control) suatu gejala.

Contoh:
            Mengapa besi kalau kena panas memuai? Dapat dijawab dengan teori yang berfungsi menjelaskan. Kalau besi dipanaskan sampai 75 derajat C, berapa pemuaiannya?
Dapat dijawab dengan teori yang berfungsi meramalkan. Selanjutnya, berapa jarak sambungan rel kereta api yang paling sesuai dengan kondisi iklim Indonesia sehingga kereta api jalannya nyaman tidak terganggu oleh sambungan rel? Dapat dijawab dengan teori yang berfungsi mengendalikan.

Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah.

Kamis, 22 November 2012

ILMU BAHAN BANGUNAN : BAMBU SEBAGAI TIANG PANCANG

Pendahuluan 
1. Latar belakang
Pembangunan suatu kontruksi, pertama-tama sekali yang dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah) baru kemudian melaksanakan pekerjaan struktur atas. Pembangunan suatu pondasi sangat besar fungsinya pada suatu kontruksi. Secara umum pondasi didefinisikan sebagai bahan bangunan bawah tanah yang meneruskan beban yang berasal dari berat bahan bangunan itu sendiri dan beban luar yang bekerja pada bangunan ketanah yang disekitarnya.
Struktur bawah sebagai pondasi juga secara umum dapat dibagi dalam dua jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi ini tergantung kepada jenis stuktur atas, apakah teermasuk kontruksi beban ringan atau beban berat dan juga jenis tanahnya. Untuk kontruksi beban ringan dan kondisi lapiasan tanah permukaan cukup baik, biasanya jenis pondasi dangkal sudah memadai. Tetapi untuk kontruksi beban berat biasanya jenis pondasi dalam adalah menjadi pilihan, dan secara umum permasalahan perencanaan pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal.
Untuk hal ini penulis mencoba mengkonsentrasikan makalah ini kepada permasalahan pondasi dalam, yaitu tiang pancang. Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah lapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang relative cukup dalam dibanding pondasi dangkal. Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah disekelilingnya.

ilmu bahan bangunan : Semen


A.   Pengertian Semen
Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral lain menjadi suatu massa yang padat. Pengertian ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan semen yang biasa digunakan untuk konstruksi beton untuk bangunan. Secara kimia semen dicampur dengan air untuk dapat membentuk massa yang mengeras, semen semacam ini disebut semen hidrolis atau sering disebut juga semen portland.
Massa jenis semen yang diisyaratkan oleh ASTM adalah 3,15 gr/cm3, pada kenyataannya massa jenis semen yang diproduksi berkisar antara 3,03 gr/cm3 sampai 3,25 gr/cm3. Variasi ini akan berpengaruh proporsi campuran semen dalam campuran. Pengujian massa jenis ini dapat dilakukan menggunakan Le Chatelier Flask menurut standar ASTM C 348-97.
B.   Komposisi Bahan Baku Semen
·      Batu gamping
Batu gamping dengan kadar CaCO3 antara 80%-85% sangat baik sebagai bahan baku semen karena lebih mudah dig

lembar kerja : membuat daun jendela

1.  Tujuan
a.   Tujuan umum
Sekarang ini daun jendela telah mempunyai banyak macam dan berbagai bentuk ada daun jendela pinil,daun jendela kaca,daun jendela vinir dan lain-lain ada juga yang berbentuk persegi panjang,oval,persegi (bujur sangkar ) dan lain-lain,daun jendela pun telah mengalami banyak fungsi yang semula hanya sebagai ventilasi udara dan tempat penerangan saja sekarang telah menjadi suatu sudut dan penentu keindahan rumah tersebut.bentuk daun jendela semakin lama semakin simple dan praktis dalam pemasangan dan penggunaannya.
Dan akhirnya mahasiswa diharapkan dapat mengerti langkah-langkah pembuatan daun jendela dan dapat terampil dalam mendesain dan memodifikasi daun jendela supaya daun jendela tersebut memiliki nilai keindahan dan nilai jual yang tinggi.
b.   Tujuan khusus
Tujuan khusus dari lembar kerja ini adalah :
1)   Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti fungsi hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan apa saja yang terdapat dalam daun jendela.
2)   Agar mahasiswa dapat terampil dalam mengunakan mesin-mesin tetap/stasioner, mesin-mesin fortble maupun alat-alat tangan kerja kayu.
3)   Melatih kreatifitas mahasiswa agar dapat mendesain daun jendela yang menarik dan bernilai tinggi.
4)   Agar mahasiswa dapat membuat dan mampu melaksakan pembuatan daun jendela secara mandiri maupun kelompok dengan hasil yang baik.
2.  Pertanyaan Awal
a.    Jelaskan kegunaan daun jendela ?
b.      Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan daun jendela ?
c.       Sebutkan bagian-bagian dari daun jendela ?
d.      Bagaimana cara merawat daun jendela agar awet dan tahan lama ?
e.       Jelaskan langkah-langkah merencanakan daun jendela ?
3.     Informasi umum
a.   Kegunaan daun jendela
Daun jendela dibuat untuk pemasukan penerangan pada siang hari dan untuk tempat penukaran udara dan juga sebagai elemen estetika untuk mempercantik suatu bangunan.

lembar kerja : membuat kusen jendela

1.  Tujuan
a. Tujuan umum
Di jaman sekarang ini kayu masih menjadi bahan baku yang masih banyak digunakan sebagai bahan untuk konstruksi bangunan,mebel,perlengkapan alat-alat rumah tangga dan lain-lain,salah satu contohnya adalah kusen.kusen adalah tempat untuk menggantungkan daun pintu maupun daun jendela atau untuk mendapatkan hubungan yang baik dan kokoh antara pintu atau jendela dengan dinding yang ada di sekelilingnya.
Dalam perkembangannya kusen telah banyak mengalami perubahan bentuk seiring dengan permintaan konsumen dan perkembangan jaman yang semakin maju.kusen pun kini menjadi lebih simple dan praktis dalam penggunaannya.
Dan akhirnya mahasiswa diharapkan dapat mengerti langkah-langkah pembuatan kusen dan dapat terampil dalam mendesain dan memodifikasi kusen agar suatu bangunan menjadi indah dan menarik.
b.   Tujuan khusus
Tujuan khusus dari lembar kerja ini adalah :
1.   Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti fungsi hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan apa saja yang terdapat dalam kusen.
2.   Agar mahasiswa dapat terampil dalam mengunakan mesin-mesin tetap/stasioner, mesin-mesin fortable maupun alat-alat tangan kerja kayu.
3.   Melatih kreatifitas mahasiswa agar dapat mendesain kusen yang menarik dan bernilai tinggi.
4.   Agar mahasiswa dapat membuat dan mampu melaksakan pembuatan kusen secara mandiri maupun kelompok dengan hasil yang baik.
 2.  Pertanyaan Awal
 a.    Jelaskan kegunaan kusen ?
 b.   Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan  kusen ?
 c.    Sebutkan bagian-bagian dari kusen ?

lembar kerja membuat kuda-kuda setengah bentang

1.  Tujuan
a.   Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi dan memahami macam-macam konstruksi kuda-kuda, bagian kuda-kuda dan dapat merencanakan pekerjaan kuda-kuda untuk menunjang pelaksanaan bangunan gedung di lapangan dengan hasil yang baik dan konstruksi yang benar.
b.  Tujuan khusus
1)     Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan untuk pembuatan kuda-kuda kayu.
2)     mahasiswa dapat melukis gambar kerja dari kuda-kuda kayu dan bermacam-macam sambungan kuda-kuda kayu yang digunakan
3)     mahasiswa dapat membuat hubungan dan sambungan pada kuda-kuda.
4)     Mahasiswa dapat Membuat konstruksi kuda-kuda kayu sesuai dengan gambar perencanaan.
5)     Mahasiwa dapat memasang balok blandar,balok sokong,balok gording,balok nook,kasau/usuk,dan reng pada konsruksi rangka atap.
6)     Mahasiswa dapat menggunakan peralatan kayu sesuai dengan jenis dan fungsinya.
2.  Pertanyaan Awal
a.   Bentang kuda-kuda diukur dari mana sampai mana?
b.   Apa maksud sambungan antara tiang penggantung dengan balok tarik diberi toleransi 2 cm?
c.   Bagaimana cara menentukan secara teliti panjang kaki kuda-kuda itu?
d.   Ada berapa macam bentuk dada takikan sambungan antara kaki kuda-kuda dengan batang tarik? Sebutkan!
e.   Pada setiap sambungan kuda-kuda sebaiknya diperkuat dengan menggunakan apa?
f.    Untuk kuda-kuda kayu dengan bentang yang cukup besar jumlah tiang penggantungnya seringkali lebih dari satu buah. Sambungan tiang penggantung dengan balok tarik yang manakah yang harus diberi toleransi jarak 2 cm?
g.   Begel kalung yang dipasang pada sambungan batang tarik dengan batang penggantung, perlukah begel kalung tersebut dibaut pada batang tariknya?
h.   Apa akibatnya bila pertemuan antara kaki kuda-kuda dengan batang tarik disambung dengan konstruksi sambungan tarik?
i.    Berapa sudut kemiringan minimal kuda-kuda yang disarankan apabila menggunakan penutup atap dari bahan genting , mengapa demikian?
j.    Komponen-komponen pada kuda-kuda kayu akan makin banyak/lengkap apabila bentang kuda-kuda kayu makin lebar. Apa yang menyebabkan demikian?

Rabu, 21 November 2012

teori metode penelitian 2

A.    PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
Sugiyono (2011) mengidentifikasikan bahwa alur proses penelitian kuantitatif yang lazim digunakan adalah seperti gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1. Langkah-langkah penelitian kuantitatif
Sumber: Sugiyono (2011), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Penerbit
            Alfabeta CV, Cetakan ke -1.  

Dari gambar 2.1 tersebut, Sugiyono menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1.      Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah atau potensi. Dalam penelitian kuantitatif, masalah itu harus sudah jelas dan ditunjukkan dengan data yang valid. Setelah masalah tersebut diidentifikasikan dan dibatasi, selanjutnya masalah itu dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

teori metode penelitian 1

A.    Pengertian Metode Penelitian

Penelitian, menurut Riyanto (2011) adalah merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis dalam rangka memahami dan memecahkan suatu masalah. Sejalan dengan itu, Hidayat (2011) berpendapat bahwa Penelitian adalah kegiatan yang menghasilkan suatu karya yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah, diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan laboratorium) yang dilakukan dari penemuan masalah untuk dianalisis yang dapat menghasilkan suatu kesimpulan.

Melengkapi dua pendapat diatas, Sugiyono (2011) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurutnya, ada empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) cara ilmiah, 2) data, 3) tujuan, dan 4) kegunaan tertentu.
1)      Cara ilmiah:

tinjauan umum struktur baja

Rangkuman Tinjauan Umum Struktur baja
A.    PENGERTIAN
Baja struktur adalah suatu jenis baja berupa batangan dan pelat yang berdasarkan pertimbangan ekonomi kekuatan dan sifatnya, cocok untuk pemikul beban.Baja struktur banyak digunakan dalam pembuatan bangunan, seperti: gedung,pabrik, jembatan, dll
1.      Terdapat 3 Macam besi mentah :
         Besi mentah putih
         Besi mentah kelabu
         Besi mentah bentuk antara
2.      Ikhtisar singkat dari Proses pembuatan baja :
         Proses Bessemer.
         Proses thomas.
         Proses Martin.
         Proses dengan dapur elektro.
         Proses dengan mempergunakan kui
         Proses aduk (proses puddle).

PENGERTIAN ISI-ISI PROPOSAL

Bagian Utama Laporan Skripsi      
BAB I. Pendahuluan
Bab ini memuat : Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tinjauan Pustaka
(Penelusuran/Penghadiran Penelitian Terdahulu yang sejenis) dan Tujuan serta Manfaat hasil
penelitian.
1.                  Latar Belakang
Latar belakang pada hakekatnya menggambarkan suasana problem obyek yang akan diteliti yang sekurang-kurangnya berisi : penentuan masalah, keaslian penelitian. Latar belakang dapat ditulis dengan gaya logika tutur induktif, atau deduktif.
a. Penentuan masalah memuat penjelasan tentang alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik dan perku diteliti. Diuraikan pula posisi masalah yang diteliti dalam permasalahan yang lebih luas.Permasalahan harus relevan dengan jurusan yang diambil.
b. Keaslian penelitian dimaksudkan bahwa masalah yang hendak diteliti belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu. Jika permasalahannya mirip, maka harus ditegaskan perbedaan penelitiannya dengan penelitian terdahulu.

kesimpulan dan saran tentang irigasi

PENUTUP
A. KESIMPULAN
     Dari hasil perencanaan petak-petak tersier pada daerah irigasi Kali Bomo, penyusun dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk membagi air agar merata pada daerah pertanian perlu direncanakan petak-petak
2. Prinsip sistem irigasi pada dasarnya menempuh langkah-langkah;  pengambilan air dari pusat/waduk, penyadapan melalui saluran induk, Sekunder, Tersier, dan akhirnya sampai kuarter.
3. pengambilan air perlu diperhitungan jumlahnya, sehingga pemanfaatan air dapat seefisien mungkin.
4. Agar terjadi konstanta dalam pemakaian air untuk menjamin kehidupan tanaman, perlu diatur pemasukan dan pembungan air dengan kata lain penyaluran dan pembuangan harus mendapatkan perhatian yang sama.

contoh perencanaan irigasi

PERENCANAAN IRIGASI DAERAH KALI BOMO BLAMBANGAN
A.  Menentukan Letak Bendung Dan Pembagian Daerah Atas Petak
Untuk menentukan letak bendung kita harus bisa mengambil letak yang sebaik-baiknya (Strategis), Supaya  dalam penentuan itu kita mendapatkan luas yang semaksimal mungkin dan pula dalam perencanaannya harus mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan pokok dengan Tofografi atau keadaan alam sekitarnya, misalkan daerah pegunungan dataran, biaya yang akan dikeluarkan dan faktor lain yang mungkin ada hubungannya dengan daerah yang akan dibangun bendung tersebut.
            Adapun dalam perencanaan ini letak bendung berada disungai Bomo Blambangan dengan ketinggian tanah ± 64,43 meter dari permukaan laut.
            Dalam perencanaan ini diharapkan apabila letak bendung direncanakan ditempat tiidak terlalu banyak bangunan-bangunan yang betul-betul dibuat, sehingga dapat mengirit biaya yang ada.
Pada prinsipnya kita harus merencanakan bendung yang betul-betul mempunyai kedudukan pada tempat yang cukup strategis, agar fungsi dari pada bendung ini lebih efisien sesuai dengan kebutuhan perencanaan yang diinginkan.